|
jumaat yg bermakna
sebuah kisah .
pada setiap jumaat , selepas selesai menunaikan solat jumaat , seorang imam dan anaknya , affan yang berumur tujuh tahun akan berjalan menyusuri jalan di kota dan mengedarkan risalah dakwah yang bertajuk , Jalan - Jalan Syurga dan beberapa karya Islamik yang lain . tapi pada suatu jumaat , ketika imam dan anaknya hendak keluar menyebarkan risalah - risalah tersebut , hari amat dingin dan hujan mula turun . affan membetulkan jubahnya ." ayah , saya dah ready . " ayahnya mula hairan . " ready untuk apa , affan ? " " bukan waktu - waktu macam ni , kita berdua akan keluar untuk edar risalah , ayah ? " " sayang , sekarang hujan agak lebat , sejuk ... " " tapi ayah , masih ada manusia yang akan masuk neraka walaupun hujan turun . kasihan mereka , ayah . " " ayah tidak bersedia untuk keluar dalam keadaan begini , affan tahukan lutut ayah sangat sakit , sengal , dan lenguh ketika hujan turun . " " ya , affan faham ayah . tapi izinkanlah affan pergi sendiri ... benarkan affan pergi ya , ayah ... " " baiklah kalau itu hasrat hatimu . pergilah , nak . tapi , bawa payung dan edarkan risalah hanya di kawasan perumahan ini saja . kamu faham ? " " ya , affan faham ayah . terima kasih . "
imam tidak sampai hati untuk menolak permintaan anaknya . ketika memerhatikan affan bersiap dengan wajah berseri - seri , dia tersenyum . " ayah , affan pergi dulu . assalamalaikum . " " waalaikumussalam . hati - hati ... " dia memerhatikan tubuh kecil anaknya berlari - lari meredah hujan , beberapa ketika , tubuh kecil itu hilang dalam kelebatan hujan . affan menyerahkan risalah - risalah tersebut kepada setiap orang yang dijumpainya . setelah tiada lagi orang lalu - lalang di kawasan itu , dia mengetuk setiap pintu rumah untuk menyampaikan risalah kepada penghuninya . dua jam berlalu , kini tinggal sehelai lagi risalah Jalan - Jalan Syurga di tangannya . hatinya risau . dia masih bertanggungjawab menyerahkan satu lagi risalah ini . dia berlegar - legar dan berpusing ke sana ke mari mencari seseorang untuk diserahkan risalah terakhir itu , namun gagal . akhirnya dia ternampak sebuah rumah kecil , agak tersorok di hujung jalan kawasan perumahan . dia bergegas menuju ke rumah kecil tersebut . affan menolak pintu pagar kayu yang tidak berkunci , menuju ke pintu rumah . loceng rumah kecil tersebut ditekan sekali . suasana senyap . hanya bunyi rintik hujan kedengaran . affan menunggu dengan sabar namun tiada respon daripada tuan rumah . dia mencuba sekali lagi . loceng rumah ditekan buat kali kedua , disertakan dengan ketukan pada pintu rumah . namun , tetap tiada respon daripada penghuni rumah tersebut . affan tidak berputus asa . dia menunggu dengan penuh harapan bahawa rumah inilah yang akan menerima risalah terakhir daripadanya . affan mengambil keputusan untuk menekan loceng sekali lagi . akhirnya pintu rumah dibuka . ' alhamdulillah ... ' bisik hati kecilnya .
seorang lelaki yang berusia dalam lingkungan 50an berdiri di hadapan pintu . mukanya suram dan sedih . " ya , nak ? ada apa yang saya boleh bantu ? " wajah affan bersinar - sinar kegembiraan . " pak cik , maafkan saya kerana menganggu . saya cuma ingin mengatakan bahawa Allah sangat sayangkan pak cik dan sentiasa memelihara pak cik . saya datang untuk menyerahkan risalah terakhir ini , dan pak cik ialah orang yang paling bertuah . " affan senyum dan tunduk hormat kepada lelaki tersebut sebelum berlalu pergi . " terima kasih , nak . semoga Tuhan melindungi kamu . " bisik lelaki tua itu dengan nada lembut . minggu berikutnya , ketika tazkirah selepas maghrib hendak diselesaikan oleh imam , dia bertanya , " ada sesiapa nak bertanya atau menyatakan sesuatu ? " seorang lelaki tua bangun dengan perlahan dan berdiri .
" saya rasa , tiada siapa dalam perhimpunan ini yang kenal saya . saya tidak pernah hadir ke majlis ini walaupun sekali . malah , saya tidak pernah menjejakkan kaki ke masjid sebelum ini . untuk pengetahuan anda semua , sebelum jumaat minggu lepas , saya bukan seorang muslim . isteri saya meninggal dunia beberapa tahun yang lepas . dia pergi selama - lamanya , meninggalkan saya keseorangan di dunia ini . " air matanya bergenang dan mula menitis pada pipi . " sebenarnya , pada hari jumaat lepas , saya telah mengambil keputusan untuk membunuh diri . saya ambil kerusi dan tali . saya letakkan kerusi di tangga menghadap anak tangga menuruni supaya apabila kerusi itu saya tendang nanti , ia jatuh ke bawah . saya ikat hujung tali pada galang atas dan hujung satu lagi diketatkan pada leher . apabila tiba saat untuk saya terjun dan menendang kerusi , loceng rumah saya berbunyi . saya terhenti sebentar . pada anggapan saya , siapa pun yang menekan loceng rumah akan pergi jika tidak dijawab . kemudian ia berbunyi lagi . saya dengar ketukan pada pintu dan loceng dibunyikan sekali lagi . belum pernah ada orang menekan loceng rumah saya setelah sekian lama . lantas , saya melonggarkan tali di leher , turun daripada kerusi , dan terus menuju ke pintu . seumur hidup saya , saya tidak pernah melihat budak kecil secomel itu . senyumannya ikhlas , wajahnya bersih , dan suaranya lunak . pak cik , maafkan saya kerana menganggu . saya cuma ingin mengatakan bahawa Allah sangat sayangkan pak cik dan sentiasa memelihara pak cik .itulah kata - kata yang paling indah yang saya pernah dengar . saya memerhatikannya pergi kembali meredah hujan . kemudian , saya tutup pintu dan duduk membaca risalah tersebut . saya baca seluruh kandungan pada setiap muka surat . akhirnya kerusi dan tali yang hampir - hampir menyentap nyawa saya , saya letakkan semula pada tempat asal . saya sudah tidak perlu bunuh diri lagi ... lihatlah , sekarang saya sudah menjadi seorang yang bahagia , yang menjadi hamba kepada tuhan yang satu iaitu , Allah yang maha Esa . terdapat alamat masjid ini pada belakang risalah , dan itulah sebabnya saya berada di sini pada hari ini . roh saya akan berada di neraka selama - lamanya jika saya benar - benar membunuh diri pada hari tersebut . astaghfirullahal 'azim . terima kasih anakku . "
jumaat yg bermakna
sebuah kisah .
pada setiap jumaat , selepas selesai menunaikan solat jumaat , seorang imam dan anaknya , affan yang berumur tujuh tahun akan berjalan menyusuri jalan di kota dan mengedarkan risalah dakwah yang bertajuk , Jalan - Jalan Syurga dan beberapa karya Islamik yang lain . tapi pada suatu jumaat , ketika imam dan anaknya hendak keluar menyebarkan risalah - risalah tersebut , hari amat dingin dan hujan mula turun . affan membetulkan jubahnya ." ayah , saya dah ready . " ayahnya mula hairan . " ready untuk apa , affan ? " " bukan waktu - waktu macam ni , kita berdua akan keluar untuk edar risalah , ayah ? " " sayang , sekarang hujan agak lebat , sejuk ... " " tapi ayah , masih ada manusia yang akan masuk neraka walaupun hujan turun . kasihan mereka , ayah . " " ayah tidak bersedia untuk keluar dalam keadaan begini , affan tahukan lutut ayah sangat sakit , sengal , dan lenguh ketika hujan turun . " " ya , affan faham ayah . tapi izinkanlah affan pergi sendiri ... benarkan affan pergi ya , ayah ... " " baiklah kalau itu hasrat hatimu . pergilah , nak . tapi , bawa payung dan edarkan risalah hanya di kawasan perumahan ini saja . kamu faham ? " " ya , affan faham ayah . terima kasih . "
imam tidak sampai hati untuk menolak permintaan anaknya . ketika memerhatikan affan bersiap dengan wajah berseri - seri , dia tersenyum . " ayah , affan pergi dulu . assalamalaikum . " " waalaikumussalam . hati - hati ... " dia memerhatikan tubuh kecil anaknya berlari - lari meredah hujan , beberapa ketika , tubuh kecil itu hilang dalam kelebatan hujan . affan menyerahkan risalah - risalah tersebut kepada setiap orang yang dijumpainya . setelah tiada lagi orang lalu - lalang di kawasan itu , dia mengetuk setiap pintu rumah untuk menyampaikan risalah kepada penghuninya . dua jam berlalu , kini tinggal sehelai lagi risalah Jalan - Jalan Syurga di tangannya . hatinya risau . dia masih bertanggungjawab menyerahkan satu lagi risalah ini . dia berlegar - legar dan berpusing ke sana ke mari mencari seseorang untuk diserahkan risalah terakhir itu , namun gagal . akhirnya dia ternampak sebuah rumah kecil , agak tersorok di hujung jalan kawasan perumahan . dia bergegas menuju ke rumah kecil tersebut . affan menolak pintu pagar kayu yang tidak berkunci , menuju ke pintu rumah . loceng rumah kecil tersebut ditekan sekali . suasana senyap . hanya bunyi rintik hujan kedengaran . affan menunggu dengan sabar namun tiada respon daripada tuan rumah . dia mencuba sekali lagi . loceng rumah ditekan buat kali kedua , disertakan dengan ketukan pada pintu rumah . namun , tetap tiada respon daripada penghuni rumah tersebut . affan tidak berputus asa . dia menunggu dengan penuh harapan bahawa rumah inilah yang akan menerima risalah terakhir daripadanya . affan mengambil keputusan untuk menekan loceng sekali lagi . akhirnya pintu rumah dibuka . ' alhamdulillah ... ' bisik hati kecilnya .
seorang lelaki yang berusia dalam lingkungan 50an berdiri di hadapan pintu . mukanya suram dan sedih . " ya , nak ? ada apa yang saya boleh bantu ? " wajah affan bersinar - sinar kegembiraan . " pak cik , maafkan saya kerana menganggu . saya cuma ingin mengatakan bahawa Allah sangat sayangkan pak cik dan sentiasa memelihara pak cik . saya datang untuk menyerahkan risalah terakhir ini , dan pak cik ialah orang yang paling bertuah . " affan senyum dan tunduk hormat kepada lelaki tersebut sebelum berlalu pergi . " terima kasih , nak . semoga Tuhan melindungi kamu . " bisik lelaki tua itu dengan nada lembut . minggu berikutnya , ketika tazkirah selepas maghrib hendak diselesaikan oleh imam , dia bertanya , " ada sesiapa nak bertanya atau menyatakan sesuatu ? " seorang lelaki tua bangun dengan perlahan dan berdiri .
" saya rasa , tiada siapa dalam perhimpunan ini yang kenal saya . saya tidak pernah hadir ke majlis ini walaupun sekali . malah , saya tidak pernah menjejakkan kaki ke masjid sebelum ini . untuk pengetahuan anda semua , sebelum jumaat minggu lepas , saya bukan seorang muslim . isteri saya meninggal dunia beberapa tahun yang lepas . dia pergi selama - lamanya , meninggalkan saya keseorangan di dunia ini . " air matanya bergenang dan mula menitis pada pipi . " sebenarnya , pada hari jumaat lepas , saya telah mengambil keputusan untuk membunuh diri . saya ambil kerusi dan tali . saya letakkan kerusi di tangga menghadap anak tangga menuruni supaya apabila kerusi itu saya tendang nanti , ia jatuh ke bawah . saya ikat hujung tali pada galang atas dan hujung satu lagi diketatkan pada leher . apabila tiba saat untuk saya terjun dan menendang kerusi , loceng rumah saya berbunyi . saya terhenti sebentar . pada anggapan saya , siapa pun yang menekan loceng rumah akan pergi jika tidak dijawab . kemudian ia berbunyi lagi . saya dengar ketukan pada pintu dan loceng dibunyikan sekali lagi . belum pernah ada orang menekan loceng rumah saya setelah sekian lama . lantas , saya melonggarkan tali di leher , turun daripada kerusi , dan terus menuju ke pintu . seumur hidup saya , saya tidak pernah melihat budak kecil secomel itu . senyumannya ikhlas , wajahnya bersih , dan suaranya lunak . pak cik , maafkan saya kerana menganggu . saya cuma ingin mengatakan bahawa Allah sangat sayangkan pak cik dan sentiasa memelihara pak cik .itulah kata - kata yang paling indah yang saya pernah dengar . saya memerhatikannya pergi kembali meredah hujan . kemudian , saya tutup pintu dan duduk membaca risalah tersebut . saya baca seluruh kandungan pada setiap muka surat . akhirnya kerusi dan tali yang hampir - hampir menyentap nyawa saya , saya letakkan semula pada tempat asal . saya sudah tidak perlu bunuh diri lagi ... lihatlah , sekarang saya sudah menjadi seorang yang bahagia , yang menjadi hamba kepada tuhan yang satu iaitu , Allah yang maha Esa . terdapat alamat masjid ini pada belakang risalah , dan itulah sebabnya saya berada di sini pada hari ini . roh saya akan berada di neraka selama - lamanya jika saya benar - benar membunuh diri pada hari tersebut . astaghfirullahal 'azim . terima kasih anakku . "
profile
introduction {biography}
manarie li que vaqeriao |at vver eos et accusam dignissum qui blandit est praesent luptatum delenit aigue excepteur sint occae. et harumd dereud facilis est er expedit distinct. yoii rockem sockem mow-em yown. manarie li que vaqeriao. occae et harumb bet theap. est praesent luptatum. ha! bis nostrud exercitation ullam mmodo consequet. duis aute in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. at vver eos et accusam dignissum qui blandit est praesent luptatum delenit aigue excepteur sint occae. et harumd dereud facilis est er expedit distinct. et harumd dereud facilis est er expedit distinct. yoii rockem sockem mow-em yown. manarie li que vaqeriao.
kpop fangirl
bias list
occae et harumb bet theap. est praesent luptatum. ha! bis nostrud exercitation ullam mmodo consequet. duis aute in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. at vver eos et accusam dignissum qui blandit est praesent luptatum delenit aigue excepteur sint occae. et harumd dereud facilis est er expedit distinct. at vver eos et accusam dignissum qui blandit est praesent luptatum delenit aigue excepteur sint occae. et harumd dereud facilis est er expedit distinct. yoii rockem sockem mow-em yown. manarie li que vaqeriao.
tutorial and freebies?
free page
occae et harumb bet theap. est praesent luptatum. dignissum qui blandit est praesent luptatum delenit aigue excepteur sint occae. et harumd dereud facilis est er expedit distinct. et harumd dereud facilis est er expedit distinct. yoii rockem sockem mow-em yown. manarie li que vaqeriao.
occae et harumb bet theap. est praesent luptatum.
|